Di era orba ,komunikasi elit dengan masyarakat di lakukan antara lain
dengan acara temu wicara yang sangat terkenal dengan sebutan
Klompencapir.Disiarkan oleh (satu-satunya) teve dan radio yaitu TVRI dan RRI. Menjelang
berakhirnya era Orba ada acara berbeda
yang disebut Talk Show.Dipandu oleh Wimar Witoelar,acara ini tayang di teve
swasta,kalau tak salah SCTV,pertanyaan bersifat mengalir.Tanpa bahasa protokoler,tanpa
scenario,pertanyaan kritis bisa terlontar secara nakal oleh host. Ada nuansa
pencerdasan bagi khalayak.
Masuk era Reformasi,talkshow semakin
berkembang,topiknya semakin kaya. Mata Najwa kombinasi talkshow dan
“investigasi”.Tea time with Dessy Anwar mewawancarai tokoh2 inspiratif tak
terbatas domestic tapi juga international . Kick Andy menggali karya mandiri
warga yang luar biasa.Acara tersebut benar-benar mengangkat karya nyata nara
sumber.Tak disadari,Visi misi nara sumber tergali otomatis melalui pertanyaan ringan dan
rileks. Kalau dirasakan,ternyata karya nyata mereka benar-benar pewujudan dari angannya.
Selaras dengan visi misi .Dan….ketika tepuk tangan penonton menggema,lebih
karena perasaan kagum bercampur hormat atas karya nyatanya. Tepuk tangan tanpa
aba-aba,bergema dengan sendirinya,saat nara sumber berhenti bicara.
Menjelang Pilpres,Pilgub
digelar acara debat antar calon.Para calon pemimpin diminta memaparkan
visi-misi.Semua indah dan hebat.Hanya saja, tidak semua calon punya karya nyata
yang manfaatnya bagi masyarakat luas dan sudah dirasakan. Debatpun bisa terasa melayang-layang,ketika
diartikan menjadi ajang pamer kemampuan berandai-andai.Sarat wacana dan
pelambang. Tepuk tangan hingga olok-olok
(hhuuuuuu…) supporterpun mudah terdengar latah, berdasarkan semangat menang
kalah.Karena ajang tersebut hanya dimaknai sebagai “ring” adu ketrampilan
bersilat lidah.
Sekedar
ilustrasi: Di buku Dreams of My Father disebutkan, tahun 1983 Barrack
Obama meninggalkan kehidupan mapan di pasar saham Wall Street untuk terjun
langsung sebagai politisi. Memulai kariernya di Calumet, kawasan kumuh di
Chicago Selatan.Sering harus mengalami makian hingga diusir saat melakukan
inventarisasi masalah sosial terkait ketidaknyamanan dan ketidakadilan yang
dialami warga yang dimarginalkan maupun didiskriminasikan. Hingga memimpin demo
melawan konspirasi antara pemegang kekuasaan dan pemilik modal yang merugikan
masyarakat banyak.Melalui tahapan proses sebagai senator, perjalanan panjang
kariernya memasuki babak baru. Karya nyatanya dikuatkan dengan ”mantra” Yes, We
Can! berhasil menaklukkan hati rakyat, yang bahu - membahu memberikan dukungan
moral dan moril. Menang pertarungan ketat dengan para pesaingnya,
20-1-2009, Barrack Obama dilantik menjadi presiden kulit hitam pertama Amerika
Serikat.
Menonton
pertandingan sepakbola,basket,lebih menarik.Visi misi,dan proses
struggle-survival terpapar jelas dalam bentuk aksi-aksi nyata.Terobosan bukan
dalam ujud berkeringat diatas panggung. Tapi berkeringat di arena senyata-nyatanya
dan dalam aksi-aksi sebrillian-bliliantnya.Dari gerakan tanpa bola,menghasilkan
aksi coming from behind yang membuat
lawan terkesima.Hingga Backhell ala Zlatan Ibrahimovic yang membuat kiper
lawan terpana menyaksikan sikulit bundar bersarang digawangnya.Belum lagi,gol-gol
yang diawali Drible-drible ajaib Lionel
Messi,Cristianto Ronaldo,Arjen Robben yang mengobrak abrik pertahanan lawan.Hingga
…Tangan Tuhan…Gol “tak ada yang mustahil” ala Maradona.Semua buah rangkaian bertahun-tahun
berkebiasaan beraksi nyata . Michael Jordan memaparkan visi-misinya dalam
shooting jarak jauh,slamdunk,lay up yang cemerlang.Nama besarnya identik karena
kejituan,ke akurasi an,karena proses prestasi alami panjang, dan tak
sepotong-sepotong.Sekali lagi,ketika tepuk tangan penonton menggema,lebih
karena perasaan kagum dan hormat atas aksi nyatanya. Tanpa aba-aba dari wasit
maupun hakim garis.Dengan sendirinya,penuh sportifitas.Bahkan bisa muncul dari
kubu lawannya.
Benar juga ada
teman bijak berujar.Daripada(nonton)Debat mendingan makan nasi goreng babat. Maknyuuuuusss….zzzzz
Semarang , 13 Juni-2014
(Purnomo
Iman Santoso-EI),
Villa Aster
II Blok G no. 10,
Srondol, Semarang 50268
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home