Masyarakat sepakat kalau Pertamina
harus terus dibenahi dan diawasi.Apalagi masa lalu nya semerbak aroma KKN. Penggantian
Dirut Pertamina menjelang Pemilu dan
potret buram masa lalu,sah-sah saja para wakil rakyat komisi VII terpanggil menggelar
Rapat Dengar Pendapat dengan jajaran Dirut yang belum ada sebulan dilantik.
Terima kasih kepada DPR yang
telah menjalankan fungsi pengawasan. Disadari tugas ini sangat berat.Diperlukan
kematangan agar komunikasi tetap
berkualitas dan effektive. Bahkan sekalipun pada situasi kritis, saat keletihan
mendera tapi harus mengkritisi
hingga menegur kolega.Ini penting
agar niat menegur tak keliru menuding.Karena, Teguran dan Tudingan tipis
batasnya.
Sasaran Teguran adalah Kesalahannya.Sifatnya Obyektif.Tak
pandang bulu.Teguran disampaikan secara tegas,jelas data dan parameternya,agar
kolega paham kesalahannya. Sekaligus bisa tawarkan solusi.Semangat pembinaan
tersirat kuat bermanfaat.Hanya mengacu dan relevansinya jelas berdasar kinerja
dan aturan/target yang sudah disepakati bersama. Jadi,menegur butuh kompetensi,karena
sasarannya bukan pribadi.
Tudingan,tidak focus APAyang
dikerjakan,tetapi SIAPA. Tak(harus) evaluasi kinerja kolega secara seksama dan tuntas. Tudingan,erat
dengan ketidak tegasan,kekaburan dan tanpa solusi. Kepentingan sesaat lebih
utama.Bila berseberangan kepentingan(dengan kekuasaan), muncul sikap cari-cari kesalahan,
“sensi”(tive), akan berhamburan. Semangat“membina” (sakan), dianggap sah
sebagai bentuk “ketegasan” yang lain. Keasyikan evaluasi yang bersifat subyektif
dan sisi negatif, abaikan obyektifitas dan seolah tiada sisi positif.
Sebaliknya,saat ada kesamaan kepentingan. Menjadi penuh basa-basi.Istilah beri kesempatan,praduga tak bersalah, kompromi,
toleransi, bahkan budaya ketimuran,
akan dipakai sebagai kemasan, meski
kinerja jauh menyimpang. (Padahal Jepang,Korea,
RRC,India
juga budaya timur,tapi tak tolerir penyimpangan). Tudingan menyuburkan tradisi tumbal,diskriminatif,cikal
bakal dari KKN. KKN.Tudingan akan manjur saat informasi serba minim.Di era IT
,masyarakat semakin cerdas menilai dan tak mudah lagi terprovokosi hal-hal yang
bersifat pembodohan.Indonesia yang maju butuh banyak pemimpin yang berani dan
puya ketrampilan menegur,bukan kepiawaian menuding.
Semarang , 22 - 4 -2009
(Purnomo Iman
Santoso-EI)
Villa Aster II Blok
G no. 10,Srondol,Semarang
50268
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home