Iklan sepeda
motor sangat gencar.Iklan dengan target golongan usia produktif juga menggarap
konsumen potensial.
Belum lama ini
saya sempat berbincang dengan seorang
kenalan.Ybs bercerita bahwa anak-anaknya telah diwajibkan belajar naik
sepeda motor sejak kelas satu SMP.Katanya,ini untuk persiapan bila sang anak
melanjutkan sekolah mengingat transportasi yang dinilainya sangat
semrawut.Pertimbangan yang bisa dipahami ini tampaknya dibidik secara jeli oleh
kalangan industri otomotif. Mudah dijumpai anak-anak usia SMP,SMA berkendara
dengan bebas di jalanan. Bahkan di jalan komplek perumahan dijumpai juga anak
usia SD.
Sering yang ditonjolkan oleh iklan sepeda motor
adalah factor kecepatan.Ada iklan sepeda
motor yang didukung aktor senior menggambarkan kedahsyatan
kecepatan.WUZZZZZZZ….,bahkan jembatan pun divisualisasikan bergoyang.
Jalanan masih
banyak yang bergelombang hingga berlubang.Rambu lalu lintas belum semuanya
terawat prima.Pemasangan down timer
di banyak traffic light sudah sesuai dengan kebutuhan jaman di era sarana lalu lintas berkecepatan tinggi. Sayang,perawatan
down timer masih perlu ditingkatkan
lagi agar tak mudah dijumpai down timer yang tak berfungsi semestinya.
Pemerintah terus
berupaya memperbaiki dan meningkatkan keselamatan dan kenyamanan berlalu
lintas.Dalam undang-undang lalu lintas yang baru,penyelenggara jalan bisa
dituntut bertanggung jawab bila terjadi kecelakaan akibat sarana yang membahayakan.Agar
saling melengkapi, perlu diimbangi oleh industri otomotif untuk juga melakukan
kampanye gencar terkait keselamatan konsumen dalam iklan iklannya. Untuk
menggeser mind set kecepatan
yang selama ini sudah terlanjur mencengkeram. Industri rokok,selalu memberikan
Peringatan pada konsumennya tentang Bahaya merokok bagi kesehatan.
Semarang
,5-3-2010
(Purnomo Iman
Santoso-EI)
Villa Aster II Blok
G no. 10,Srondol,Semarang
50268
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home