Thursday, September 07, 2017

Trend Positif Investor Lokal



Bulan Agustus 2017 berlalu dengan berapa kebetulan.Awal bulan ada berita di sebuah Tabloid Keuangan “Investor local kini dominasi pasar modal”.Disebutkan per 21 Juli 2017 porsi kepemilikan investor local di pasar modal sebesar 52,54%,sedangkan investor asing hanya 47,46%.Pas akhir bulan ada undangan paparan pasar modal terkini yang diadakan sebuah bank besar.Inginnya menambah wawasan,sayang karena situasi dilematis  akhirnya urung hadir.

Kilas Balik. 
19 Oktober 1987 dikenal sebagai “Senin Hitam/BLACK MONDAY”.Saham2 di bursa dunia (Wallstreet hingga Tokyo) mengalami penurunan harga tajam.Di Tokyo, 30 Perusahaan terkemuka yang masuk dalam Indeks Nikkei Stock Average harganya ambles 14,9 %.Penyebabnya ada berbagai pandangan,dari deficit anggaran di AS hingga disebutkan karena“kebodohan investor sendiri”. Crash Saham tahun 1987,dampaknya belum terasa di Indonesia karena pasar modal Indonesia belum terbuka. Tanggal 30 Desember 1988 ada tulisan di sebuah harian terkemuka tentang terbongkarnya skandal,mungkin yang terbesar dalam sejarah modern jepang, yang melibatkan dari pejabat,politisi hingga wartawan.Kasusnya, sebuah grup perusahaan Recruit Co memberi fasilitas pada tokoh tertentu untuk membeli saham anak perusahaan Recruit Co yang bergerak di bidang Real Estate.Untuk pembelian saham ini para investor bisa mencari pinjaman modal pada First Finance,bank yang berafiliasi dengan Recruit Co.Modusnya penyuapan pada elite kekuasaan berujung skandal saham yang melibatkan Bisnis dan Politik.Dikisahkan PM Jepang Noboru Takeshita segera merombak kabinetnya demi atasi skandal yang berpotensi rugikan para investor.
Thn 2007(kembali) terjadi Crash Saham.Berawal akhir februari 2007 Indeks Dow Jones turun cukup tajam akibat pernyataan mantan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat(The Federal Reserve Bank) Alan Greenspan,yang menyadarkan pasar adanya ancaman perlambatan ekonomi di negara tersebut.Rontoklah bursa di seluruh dunia pada Senin 22 Oktober 2007 yang dikenal dengan BLACK MONDAY part II. Semua indeks harga saham anjlok,termasuk di Indonesia/IHSG karena pelaku pasar pesimistis terhadap prospek ekonomi Amerika Serikat.Ini terjadi karena macetnya  kredit  beresiko tinggi sector perumahan di Amerika,dikenal dengan subprime mortgage.
Mengingat crash saham yang terjadi sering berpotensi merugikan investor kebanyakan ,sebaiknya tidak hanya prospek dari keuntungan  saja yang perlu disosialisasikan/dipaparkan.Tapi peringatan dini (early warning signal) akan terjadinya (gejala) krisis/Crash juga perlu diedukasikan.Disamping untuk perlindungan (calon)Investor local,juga untuk proses pendewasaan dengan menumbuhkan semacam “antibody” dan “shock breaker”/peredam kejut bagi para investor local exist agar tidak mudah panik sehingga terhindar dari pengambilan keputusan (selling/buying) yang merugikan.Dengan demikian, semoga trend positif Investor local yang mulai mendominasi pasar modal Indonesia terus berlanjut. Semarang,7 September 2017


0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home