Saturday, June 19, 2010

Human (T)error



Acara Mario Teguh The Golden Ways,Kick Andy menjadi favorit untuk diikuti. Ditambah berita (menjelang) kejuaraan dunia sepakbola-World Cup, menjadi lebih semangat lagi.Acara tersebut menjadi sangat ditunggu. Walau sudah memilah dan memilih acara, toh saat memindah channel tv untuk menghindari tayangan iklan berkepanjangan sering terpaksa menonton berita –berita yang memilukan.Berita ledakan tabung gas elpiji terasa semakin sering saja,dan menimbulkan korban.Masih belum tuntas rasa khawatir,berita kecelakaan beruntun kembali memakan korban jiwa.
Seolah sudah menjadi semacam “tradisi” ,saat terjadi  musibah  muncul  ungkapan istilah human error yang sering dimaknai sebagai penyebabnya.Tidak masalah bila human error diungkapkan sebagai  titik awal pembenahan untuk melakukan pencegahan agar kejadian tragis tak berulang.Sayangnya,dalih human error  diikuti dengan berita ditemukannya  tabung gas elpiji illegal yang dibuat dengan spesifikasi tidak sesuai ketentuan, beredar dipasaran.Juga sangat disayangkan ketika diketahui kecelakaan beruntun melibatkan truck dengan kelebihan muatan hingga 4 ton(!).
Orang mempertanyakan kenapa “bom” tabung elpiji sering terjadi,kenapa tabung illegal bisa diproduksi dan dipasarkan.Kelebihan muatan tetap terjadi meski jembatan timbang sudah ada dilokasi strategis.Padahal yang namanya perijinan sudah begitu lengkapnya. Apa jadinya kalau istilah human error menjadi deponering terhadap suatu musibah.Apalagi kalau ditambah lagi  bahwa musibah tersebut sudah “takdir”.Ah… ternyata  sang Pemberi Hidup pun tega harus di kambing hitamkan untuk suatu kelemahan pengawasan.

Saatnya peran pengawasan dari birokrasi harus semakin effektif .Tanpa pengawasan yang konsekwen  yang terjadi  bukan lagi human error  tapi  Human Terror.Karena masyarakat  selalu merasa was-was tak hanya diluar rumah ,tapi juga didalam rumah.
Semarang ,19-6-2010
(Purnomo Iman Santoso-EI)
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,Semarang 50268