Sunday, October 21, 2012

Tangan Manis



“Eeeeeee  kalau ambil makanan pakai tangan manis…..”
”ayoo kasih tangan....pakai tangan manis yaaaa......”

Kata-Kata diatas sering diungkapkan mama saya, saat saya masih kecil, masih teringat sampai sekarang.Ini disebabkan karena saat kecil saya cenderung menggunakan tangan kiri dalam beraktifitas.Dan (saat itu) tangan kiri sama dengan tabu.Jadi harus menggunakan tangan kanan,yang diberi predikat Tangan Manis.
Akhirnya,dengan didikan yang ”ketat” saya pun beraktifitas ”normal”,dengan tangan kanan.Namun,bila menuntun sepeda orang bilang terbalik,karena selalu melalui stang sisi kanan.Juga kalau menendang selalu menggunakan kaki kiri,karena tenaganya lebih kuat tersalur ke kaki kiri.Sehingga kalau bermain sepakbola, saya selalu berposisi penyerang kiri luar atau kiri dalam.Pemain-pemain sepakbola kidal selalu teringat  dan jadi favorit,seperti Abdul Kadir,Andi Lala(PSSI) atau Jairzinho(Brasil 70),Rob Resenbrink(Belanda 74),Mac Overmans(Belanda 82),hingga Arjen Robben(Belanda 2012).Keponakan saya, Ronald, benar-benar(dibiarkan) kidal (tangannya) dari kecil.

Beberapa hari yang lalu,saya ikut acara seminar motivasi.Pembahasan cukup menarik,dan salah satu topik yang di singgung adalah berpikir Out Of the Box.Singkat cerita,berpikir out of the box itu perlu  (dan harus dilatih) untuk meraih sukses.

Dalam perjalanan pulang seminar saya teringat ajaran Tangan Manis saat kecil dulu.Seperti halnya menggunakan tangan kiri yang dianggap tabu/tidak sopan(meski tak disadari sama sekali),berpikir out of the box saya rasakan sebagai hal yang sama.Orang2 yang sekarang berpredikat terhormat berpikir out of the box,sekian waktu lalu mungkin predikatnya minor.Dari nyleneh,melawan arus ,hingga (yang agak terhormat) sebagai pemimpi, tukang berkhayal dan ”terlalu idealis”.Lepas dari apapun predikatnya, sepertinya kidal dan out of the box sudah dari ’sono”nya,bersifat personal dan otomatis.Ybs sendiri tak menyadari hal tersebut. Memang sekarang konon banyak buku2 untuk mempelajari berpikir Out of the Box.Bisakah ini di programkan, bahkan di massal kan,dengan dalih dan tujuan untuk perubahan dan dengan tujuan akhir mencapai sukses? Yang-Yang, Lin Dan, Sukses menjadi Jawara Bulutangkis Dunia karena Kidal.Namun Bukankah  Rudi Hartono sang Maestro,Liem Swie King, Hendrawan,Taufik Hidayat juga menjadi Juara Dunia meski tidak kidal.Sedangkan alm Ali Sadikin mungkin termasuk berpikir Out Of The Box, dikenang sebagai salah satu Gubernur DKI Jakarta yang paling berhasil.Tetapi ironisnya malah pernah di cekal habis.Alm Presiden Gus Dur diakui sebagai Bapak Pluralisme Bangsa.Tetapi, dianggap melawan arus karena di eranya Diskriminasi menjadi trend.
Meski sudah diprogramkan berpikir out of the box,namun kalau dari sono nya berpikir inbox,mestinya yang menjadi karunianya yang akan dominan mewarnai cara dan pola berpikirnya.Demikian pula sebaliknya.
Berpikir untuk perubahan dan sukses ,sah-sah saja.Tapi,setiap manusia adalah mahluk unik.Akan lebih baik bila sukses dengan tetap menjadi diri sendiri,sesuai jati diri. Bukankah Begitu?

Semarang ,21-10-2012

(Purnomo Iman Santoso-EI)
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,Semarang 50263