11 Mei 2011,pagi buta saya keluar kota.Jalan
masih lenggang,perjalanan lancar.Sekitar jam 4.50 sampai diperbatasan desa Jambu-Banaran,ada kemacetan.Informasi yang diperoleh dari
pengemudi truck, ada perbaikan jalan. Saat mengantri menjelang pukul 5.30, di
depan saya ,sebuah jeep dinas TNI,memutar balik kembali kearah Ambarawa.Belakangan
baru disadari putusan yang tepat.Lama mengantri,merayap,akhirnya sekitar jam
7.00 baru sampai desa Rejosari(keluar Banaran),setelah itu baru lancar.Speedometer
menunjukkan jarak sekitar 6 km dari posisi awal macet.Luar Biasa!Jarak 6 km
ditempuh dalam waktu 2 jam!Yang terjebak macet di pagi buta itu dari truck(termasuk
box,truck pasir,trailer,truck Kodim),bus (umum,Polri),kendaraan dinas
TNI,Polri, kendaraan pribadi belum lagi sepeda motor, mengular dijalan dengan
kontur menanjak dan menurun berkelok.Petugas Polantas sudah berupaya
sungguh-sungguh.Namun volume kendaraan yang terjebak jauh lebih cepat dibanding
kendaraan yang terurai kemacetan.Truck2 ,terengah-engah,merayap,dan melakukan
akselerasi untuk menjaga kecepatan.Sebenarnya,terselip kondisi yang
berbahaya.Saat menurun, truck dengan beban berat ada resiko rem
blong.Sebaliknya, saat menanjak,
bila truck tidak kuat,ada resiko mundur.Padahal saat kemacetan
terjadi,kendaraan merayap padat.
Potensi
kemacetan,baik karena kecelakaan,perbaikan jalan, pawai,dll.Kondisi ini tak
hanya merugikan para pihak yang berlalu lintas,tetapi juga merepotkan petugas
dilapangan.
Di era IT yang
sudah sangat canggih,sebenarnya perlu dipikirkan solusi praktis dan kreatif
untuk hindari atau cegah potensi kemacetan.Kita sering melihat spanduk-spanduk
terkait tertib lalu lintas yang dibuat bekerjasama dengan swasta dan
instansi.Mungkin saatnya dikembangkan kerjasama win-win antara
swasta-instansi-provider layanan phone seluler.Dalam bentuk SMS pemberitahuan (berita
potensi kemacetan hingga lancar kembali)
dengan sponsor swasta,berdasarkan Informasi yang bisa dipertanggung jawabkan
oleh instansi terkait.Disatu sisi Swasta bisa beriklan melalui banyak peristiwa
jalan raya ,provider bisa jual jasanya yang benar benar dirasakan bermanfaat
(bukan sekedar kirim sms untuk curi/bobol pulsa yang merugikan pelanggan),sementara
instansi terkait bisa lancar mengelola sarana lalu lintas,dan optimal
menerapkan semboyan To Protect and To Serve nya.Masyarakat terlindungi dari
potensi kecelakaan dan terhindar dari terjebak kemacetan yang merugikan.
Semarang ,21-5-2011
(Purnomo Iman
Santoso-EI)
Villa Aster II Blok
G no. 10,Srondol,Semarang
50268