Saturday, May 21, 2011

Perlu Solusi Kreatif Cegah Macet



11 Mei 2011,pagi buta saya keluar kota.Jalan masih lenggang,perjalanan lancar.Sekitar jam 4.50 sampai diperbatasan desa Jambu-Banaran,ada  kemacetan.Informasi yang diperoleh dari pengemudi truck, ada perbaikan jalan. Saat mengantri menjelang pukul 5.30, di depan saya ,sebuah jeep dinas TNI,memutar balik kembali kearah Ambarawa.Belakangan baru disadari putusan yang tepat.Lama mengantri,merayap,akhirnya sekitar jam 7.00 baru sampai desa Rejosari(keluar Banaran),setelah itu baru lancar.Speedometer menunjukkan jarak sekitar 6 km dari posisi awal macet.Luar Biasa!Jarak 6 km ditempuh dalam waktu 2 jam!Yang terjebak macet di pagi buta itu dari truck(termasuk box,truck pasir,trailer,truck Kodim),bus (umum,Polri),kendaraan dinas TNI,Polri, kendaraan pribadi belum lagi sepeda motor, mengular dijalan dengan kontur menanjak dan menurun berkelok.Petugas Polantas sudah berupaya sungguh-sungguh.Namun volume kendaraan yang terjebak jauh lebih cepat dibanding kendaraan yang terurai kemacetan.Truck2 ,terengah-engah,merayap,dan melakukan akselerasi untuk menjaga kecepatan.Sebenarnya,terselip kondisi yang berbahaya.Saat menurun, truck dengan beban berat ada resiko rem blong.Sebaliknya, saat menanjak, bila truck tidak kuat,ada resiko mundur.Padahal saat kemacetan terjadi,kendaraan merayap padat.
Potensi kemacetan,baik karena kecelakaan,perbaikan jalan, pawai,dll.Kondisi ini tak hanya merugikan para pihak yang berlalu lintas,tetapi juga merepotkan petugas dilapangan.
Di era IT yang sudah sangat canggih,sebenarnya perlu dipikirkan solusi praktis dan kreatif untuk hindari atau cegah potensi kemacetan.Kita sering melihat spanduk-spanduk terkait tertib lalu lintas yang dibuat bekerjasama dengan swasta dan instansi.Mungkin saatnya dikembangkan kerjasama win-win antara swasta-instansi-provider layanan phone seluler.Dalam bentuk SMS pemberitahuan (berita potensi kemacetan hingga  lancar kembali) dengan sponsor swasta,berdasarkan Informasi yang bisa dipertanggung jawabkan oleh instansi terkait.Disatu sisi Swasta bisa beriklan melalui banyak peristiwa jalan raya ,provider bisa jual jasanya yang benar benar dirasakan bermanfaat (bukan sekedar kirim sms untuk curi/bobol pulsa yang merugikan pelanggan),sementara instansi terkait bisa lancar mengelola sarana lalu lintas,dan optimal menerapkan semboyan To Protect and To Serve nya.Masyarakat terlindungi dari potensi kecelakaan dan terhindar dari terjebak kemacetan yang merugikan.
Semarang ,21-5-2011

(Purnomo Iman Santoso-EI)
Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol,Semarang 50268