Monday, December 19, 2016

ERA TEBAR KINERJA!




Penumpang KA berjejal jelang libur panjang, anak kecil menangis terjepit penumpang dewasa, penumpang KRL Jakarta sampai duduk diatap gerbong dihari kerja,sempat jadi pemandangan rutin beberapa tahun lalu.Kalau teringat waktu itu,KA menjadi sarana transportasi yang sama sekali tidak favorit buat masyarakat.Naik KA ibaratnya terpaksa.Kejadian diatas sempat bertahun-tahun.Keruwetan terasa sangat kronis dan akut.Dirut berganti sepertinya tanpa perubahan berarti.Kecelakaan fatal,percaloan dan berbagai ketidak tertiban telah mengakibatkan korban materi hingga jiwa.
Sampai saatnya tiba.PT KAI merubah total budaya perusahaan dan mental seluruh jajarannya dari sebelumnya sarat Slogan menjadi Kinerja nyata. Tak perlu berlama, perubahan drastis terjadi. Pemandangan penumpang duduk diatap gerbong KRL di Jakarta tak Nampak lagi tanpa perlu disemprot air,hingga dikasih palang(untuk menghalau penumpang diatap,yang sebenarnya sangat membahayakan jiwa). KA kelas Ekonomi sekarang bersih,tertib,aman,nyaman.Semua stasiun besar-kecil sama, serba bersih dan tertib.Jalur pantura sudah double track-Jalur Selatan segera menyusul.Penjualan ticket yang dulu jadi momok penumpang karena praktek percaloan dalam waktu singkat lenyap.Berganti kemudahan bahkan sering harga khusus.Area parkir yang dulu rawan parkir liar,sekarang resmi.Memang pembenahan secara bertahap,istilah elitenya gradual,tapi Gradual yang cepat.
Hal ini dimungkinkan karena seluruh jajaran PT KAI berlomba dalam Tebar Kinerja.Tak heran,PT KAI yang dulu tidak dilirik bahkan dianggap bukan tempat “basah”, sekarang bisa-bisa malah membuat pihak2 yang berkepentingan sesaat menelan air ludah,karena keuntungannya meningkat terus.
Dari dulu, selalu meyakini  bangsa Indonesia sangat Mampu-Asal Mau.Indonesia Maju asal Tebar Kinerja. Tapi,Indonesia akan mudah tertinggal bahkan terpuruk bila elitenya hanya piawai Tebar pesona dan Tabur Dusta. Rasanya tak sampai satu dasawarsa PT KAI sudah membuktikan itu.
Semarang , 19 Desember  2016
(Purnomo Iman Santoso-EI)