Belakangan,sering
didengar kasus-kasus yang berhubungan dekat dengan kepalsuan.Berita Uang Palsu
sempat membuat masyarakat jadi harus ekstra waspada bertransaksi tunai.Yang
terbaru,diruang public kita dipaksa mendengar tayangan berita terkait
pertunangan artis yang berujung dengan ditangkapnya oleh pihak berwajib ,karena
tunangannya ternyata seorang buron.
Kalau
direka-reka penyebab banyak kejadian yang menghebohkan ini kelihatannya karena , sikap APA ADANYA
dipandang sebelah mata.Sikap APA ADANYA dianggap sebagai keluguan yang pantas
ditertawakan dan dianggap suatu ketololan.Tak disadari,perilaku ini seperti merestui
diri dan merasa nyaman untuk berdamai terhadap sikap penuh kepalsuan, “kepribadian
ganda” ,dengan menggunakan aneka kemasan. Pantas juga banyak ijasah palsu,gelar
palsu,status palsu, dan berbagai kepalsuan. Kepalsuan menjadi menyilaukan
bahkan memabukkan.Jangan-jangan karena sesuai realita sehingga Lagu Alamat Palsu pun jadi TopHit.
Banyumasan
konon turunan langsung bahasa jawa kuna, budaya bangsa yang tinggi nilainya,
menunjukkan sikap berani APA ADANYA.Sayangnya,dianggap lugu, diplesetkan
sebagai lucu tur wagu. Lucu karena
dianggap ndesani.Wagu karena dinilai kurang ningrat,kurang berperilaku darah biru,bahkan
kurang ke bule2an.Padahal Lucu dan APA ADANYA memang bersahabat.
Menyitir Gene
Perret, kepala penulis lawakannya Bob Hope, menulis bahwa sense of humor itu menyangkut tiga keterampilan : (1) to see things as they are, melihat
sesuatu APA ADANYA, (2) to recognize
things as they are, memahami/mengerti sesuatu APA ADANYA, dan (3) to accept things as they are, menerima
sesuatu APA ADANYA.
Jadi,untuk
membuat orang tertawapun,ternyata yang paling berhasil adalah bila tampil APA ADANYA
(bukan dibuat-buat). Gene Perret bukan wong
mBanyumas.Dia bule asli lho …
Sikap APA ADANYA
sebenarnya adalah suatu Kekuatan dari dalam diri,yang Luar Biasa.Kalau di tai chi
mungkin itu setara Hawa Murni.Dengan APA ADANYA seseorang bisa muncul jadi
dirinya sendiri seutuhnya.Sikap yang tak lain juga mensyukuri karuniaNYA. Deddy
Corbuzier ,Soimah, Tukul,Andy Noya, Wimar Witoelar, tak perlu tampil menjadi
sosok Oprah Winfrey maupun Larry King. Hermawan Kartajaya tak harus berbahasa
inggris ala Philip Kotler.Cheff Juna pun tak perlu tampil jadi Rudi Choirudin. Mereka
tampil APA ADANYA & SUKSES dengan masing-masing keunikannya.
Semarang ,1-Oktober-2013
(Purnomo
Iman Santoso-EI),
Villa Aster II Blok
G no. 10,Srondol, Semarang 50268