Tuesday, October 01, 2013

Apa Adanya



Belakangan,sering didengar kasus-kasus yang berhubungan dekat dengan kepalsuan.Berita Uang Palsu sempat membuat masyarakat jadi harus ekstra waspada bertransaksi tunai.Yang terbaru,diruang public kita dipaksa mendengar tayangan berita terkait pertunangan artis yang berujung dengan ditangkapnya oleh pihak berwajib ,karena tunangannya ternyata seorang buron. 
Kalau direka-reka penyebab banyak kejadian yang menghebohkan ini  kelihatannya karena , sikap APA ADANYA dipandang sebelah mata.Sikap APA ADANYA dianggap sebagai keluguan yang pantas ditertawakan dan dianggap suatu ketololan.Tak disadari,perilaku ini seperti merestui diri dan merasa nyaman untuk berdamai terhadap sikap penuh kepalsuan, “kepribadian ganda” ,dengan menggunakan aneka kemasan. Pantas juga banyak ijasah palsu,gelar palsu,status palsu, dan berbagai kepalsuan. Kepalsuan menjadi menyilaukan bahkan memabukkan.Jangan-jangan karena sesuai realita sehingga  Lagu Alamat Palsu pun jadi TopHit.
Banyumasan konon turunan langsung bahasa jawa kuna, budaya bangsa yang tinggi nilainya, menunjukkan sikap berani APA ADANYA.Sayangnya,dianggap lugu, diplesetkan sebagai lucu tur wagu. Lucu karena dianggap ndesani.Wagu karena dinilai kurang ningrat,kurang berperilaku darah biru,bahkan kurang ke bule2an.Padahal Lucu dan APA ADANYA memang bersahabat.
Menyitir Gene Perret, kepala penulis lawakannya Bob Hope, menulis bahwa sense of humor itu menyangkut tiga keterampilan : (1) to see things as they are, melihat sesuatu APA ADANYA, (2) to recognize things as they are, memahami/mengerti sesuatu APA ADANYA, dan (3) to accept things as they are, menerima sesuatu APA ADANYA.
Jadi,untuk membuat orang tertawapun,ternyata yang paling berhasil adalah bila tampil APA ADANYA (bukan dibuat-buat). Gene Perret bukan wong mBanyumas.Dia bule asli lho …
Sikap APA ADANYA sebenarnya adalah suatu Kekuatan dari dalam diri,yang Luar Biasa.Kalau di tai chi mungkin itu setara Hawa Murni.Dengan APA ADANYA seseorang bisa muncul jadi dirinya sendiri seutuhnya.Sikap yang tak lain juga mensyukuri karuniaNYA. Deddy Corbuzier ,Soimah, Tukul,Andy Noya, Wimar Witoelar, tak perlu tampil menjadi sosok Oprah Winfrey maupun Larry King. Hermawan Kartajaya tak harus berbahasa inggris ala Philip Kotler.Cheff Juna pun tak perlu tampil jadi Rudi Choirudin. Mereka tampil APA ADANYA & SUKSES dengan masing-masing keunikannya.
  Semarang ,1-Oktober-2013
(Purnomo Iman Santoso-EI),
                           Villa Aster II Blok G no. 10,Srondol, Semarang 50268